RESUME PRAKTIKUM ALGORITMA & STRUKTUR DATA
Berikut ini merupakan hasil resume dari praktikum Algoritma
& Struktur Data yang saya lakukan di lingkungan Universitas Muhammdiyah
Sidoarjo, untuk mengetahui lebih lanjut tentang Universitas Muhammadiyah
Sidoarjo sobat dapat mengakses link umsida.ac.id atau fst.umsida.ac.id.
BAB 4 QUEUE ( ANTRIAN )
Antrian adalah suatu kumpulan data yang penambahan elemennya hanya bisa
dilakukan pada suatu ujung (disebut sisi belakang atau REAR) , dan penghapusan atau pengambilan elemen dilakukan lewat
ujung yang lain (disebut sisi depan atau FRONT).
Prinsip yang digunakan dalam antrian ini adalah FIFO (First In First Out).
Yaitu elemen yang pertama kali masuk akan keluar pertama kalinya.
Penggunaan
antrian antara lain simulasi antrian di dunia nyata (antrian pembeli tiket),
sistem jaringan komputer (pemrosesan banyak paket yang datang dari banyak
koneksi pada suatu host , bridge , gateway) , dll.
Karakteristik penting antrian sebagai berikut
:
- Elemen antrian yaitu item-item data yang terdapat dalam antrian.
- Head/front (elemen terdepan antrian).
- Tail/rear (elemen terakhir antrian).
- Jumlah antrian pada antrian (count).
Status/kondisi antrian, ada dua yaitu :
Penuh
Bila elemen di antrian
mencapai kapasitas maksimum antrian. Pada kondisi ini, tidak mungkin dilakukan
penambahan ke antrian. Penambahan di elemen menyebabkan kondisi kesalahan
Overflow.
Kosong
Bila tidak ada elemen
antrian. Pada kondisi ini, tidak mungkin dilakukan pengambilan elemen antrian.
Pengambilan elemen menyebabkan kondisi kesalahan Underflow.
Representasi queue :
Representasi statis
Queue dengan representasi statis biasanya
diimplementasikan dengan menggunakan array. Sebuah array memiliki tempat yang
dialokasikan awal sehingga sebuah elemen yang dimasukkan dalam sebuah array
terbatas pada tempat yang ada pada array. Karena menggunakan array maka queue
dengan representasi statis dalam mengalami kondisi elemen penuh. Ilustrasi
queue dengan representasi statis dapat dilihat pada gambar.
Representasi dinamis
Queue dengan representasi dinamis biasanya
diimplementasikan dengan menggunakan pointer yang menunjuk pada elemen-elemen
yang dialokasikan pada memori. Ilustrasi queue dengan representasi dinamis
dapat dilihat pada gambar.
BAB 5 REKURSIF
Fungsi rekursif adalah suatu fungsi yang memanggil dirinya sendiri, artinya
fungsi tersebut dipanggil didalam tubuh fungsi itu sendiri. Contoh menghitung
nilai factorial. Rekursif sangat memudahkan untuk memecahkan permasalahan yang
kompleks. Sifat-sifat rekursif:
- Dapat digunakan ketika inti dari masalah terjadi berulang kali.
- Sedikit lebih efisien dari iterasi tapi lebih elegan.
- Method-methodnya dimungkinkan untuk memanggil dirinya sendiri.
- Data yang berada dalam method tersebut seperti argument disimpan sementara ke dalam stack sampai method pemanggilnya diselesaikan.
BAB 6 SORTING
( PENGURUTAN )
Pengurutan data (string) di definisikan
sebagai suatu proses untuk menyusun kembali himpunan objek menggunakan aturan
tertentu. Ada 2 macam urutan yang bisa digunakan dalam proses pengurutan yaitu
:
- Urutan naik (ascending) yaitu dari data yang mempunyai nilai paling kecil sampai nilai paling besar.
- Urutan turun (descending) yaitu dari data yang mempunyai nilai paling besar sampai paling kecil.
Keuntungan dari data yang sudah
dalam keadaan terurut yaitu :
- Data mudah dicari , mudah untuk dibetulkan , dihapus , disisipi atau digabungkan . dalam keadaan terurutkan , kita mudah melakukan pengecekkan apakah ada data yang hilang. Misalnya ; kamus bahasa , buku telfon.
- Mempercepat proses pencarian data yang harus dilakukan berulang kali
Beberapa faktor yang yang
berpengaruh pada efektifitas suatu algoritma pengurutan antara lain :
- Banyak data yang diurutkan
- Kapasitas pengingat apakah mampu menyimpan semua data yang kita miliki.
- Tempat penyimpanan data , misalnya piringan , pita atau kartu , dll
Beberapa algoritma metode
pengurutan dan prosedurnya sebagai berikut :
Bubble Sort
Bubble sort adalah suatu metode pengurutan yang membandingkan
elemen yang sekarang dengan elemen berikutnya. Apabila elemen sekarang >
elemen berikutnya , maka posisinya ditukar. Kalau tidak , tidak perlu ditukar.
Algoritma Bubble Sort :
- i = 0
- selama ( i < N-1) kerjakan baris 3 sampai 7
- j = N-1
- selama ( j >= i ) kerjakan baris 5 sampai 7
- jika ( Data [j – 1] > Data [j]) maka tukar data [j – 1] dengan Data [j]
- j = j-1
- i = i+ 1
Prosedur yang menggunakan metode gelembung :
Void
BubbleSort()
{
int
i,j;
for(i=1;i<Max-1;i++)
for(j=Max-1;j>=i;j++)
if(Data[j-1]
> Data[j])
Tukar(&
Data [j-1], &Data [j]);
}
Selection Sort
Metode seleksi melakukan pengurutan dengan cara mencari data yang
terkecil kemudian menukarkannya dengan data yang digunakan sebagai acuan atau
sering dinamakan pivot.
Selama proses, pembandingan pengubahan hanya dilakukan pada indeks
pembanding saja, pertukaran data secara fisik terjadi pada akhir proses.
Proses
pengurutan dengan metode seleksi dapat dijelaskan sebagai berikut :
- Langkah pertama dicari data terkecil dari data pertama sampai data terakhir. Kemudian data terkecil ditukar dengan data pertama . Dengan demikian, data pertama sekarang mempunyai nilai paling kecil dibanding data yang lain.
- Langkah kedua, data terkecil kita cari mulai dari data kedua sampai terakhir. Data terkecil yang kita peroleh ditukar dengan data kedua dan dengan demikian seterunya semua elemen dalam keadaan terurutkan
Algoritma seleksi dapat dituliskan
sebagai berikut :
- i=0
- selama (i < N-1) kerjakan baris 3 sampai dengan 9
- k = i
- j = i + 1
- selama ( j < N ) kerjakan baris 6 dan 7
- jika (Data[k] > Data [j]) maka k = j
- j = j + 1
- Tukar Data[i] dengan Data [k]
- I = i+1
Dibawah ini merupakan prosedur yang menggunakan metode seleksi :
Void SelectionSort()
{
int
i,j,k;
for(i=0;
i<Max-1;i++)
{
k
= i;
for(j=i+1;
j< Max; j++)
if(Data
[k] > Data [j])
k
= j;
Tukar(&Data[j],
&Data [k]);
}
}
Merger Sort
Algoritma Merge Sort ialah algoritma pengurutan yang berdasarkan pada strategi divide
and conquer. Algoritma ini terdiri dari dua bagian utama, pembagian list yang
diberikan untuk di-sort ke dalam sublist yang kecil, dan sort (mengurutkan) dan
merge (menggabungkan ) sublist-sublist yang lebih kecil ke dalam list hasil
yang sudah diurutkan. Pembagian bisa dikatakan cukup mudah karena
sublist-sublist tersebut dibagi ke dalam dua
sublist yang ukurannya adalah setengah dari ukuran semula. Hal ini terus
diulang sampai sublist itu cukup kecil untuk di-sort secara efisien (umumnya
telah terdiri dari satu atau dua elemen). Dalam langkah merge dua sublist
disatukan kembali dan diurutkan pada saat yang sama. Algoritma untuk merge sort
ialah sebagai berikut :
- Untuk kasus n=1, maka table a sudah terurut sendirinya (langkah solve)
- Untuk kasus n>1, maka :
DIVIDE : bagi table a menjadi dua bagian, bagian kiri dan bagian
kanan, masing-masing bagian berukuran n/2 elemen.
CONQUER : secara rekursif , terapkan algoritma D-and-C pada
masing-masing bagian
MERGE : gabung hasil pengurutan kedua bagian sehingga diperoleh
table a yang terurut.
Sekian resume yang dapat saya buat mohon maaf jika ada kesalahan dalam penulisan dan penyusunan kata, semoga bermanfaat.
Sekian resume yang dapat saya buat mohon maaf jika ada kesalahan dalam penulisan dan penyusunan kata, semoga bermanfaat.
EmoticonEmoticon